Untuk laporan ke 8 kali ini karna kebetulan
waktu buat pisang rai si adonan tepung berasnya masih ada eh si asisten
langsung bilang wah sayang bu kalo dibuang, dibuat bubur cadil aja deh, mm….
apa tuh bubur cadil jadi kata si mba bubur cadil ini suguhan untuk selamatan 40
hari bayi baru lahir dan buat nya sama-sama dan tidak ada dijual di pasar tradisional, tadinya saya pikir
yang dimaksud itu cendil ternyata bukan hehehe.
Bubur ini berasal dari Pemalang, assisten saya ini berasal
dari Bojong Nangka - Pemalang. Sebelum posting saya sempet googling tapi kok
yah ngga ada cerita tentang bubur ini walau di Wikipedia ada link tentang bubur
cadil walaupun masih off tanda belum ada info tentang bubur ini. Kalau pun ada
hanya gambar saja tanpa ada cerita dan resep sama sekali dan itupun dari
indramayu kalo dilihat sepertinya itu dari singkong, Jadi kalo ada yang mau menambahkan cerita
tentang bubur cadil ini monggo ditambahkan.
Menurut si mba, bubur ini tidak pakai takaran (seperti
kebanyakan kue tradisional lainnya) dan waktu mulung si tepung berasnya dibuat
asal karna dikerjakan sama-sama jadi ukurannya tidak sama. Untuk saus Gulmer nya bisa disesuaikan selera
untuk manis dan kekentalannya
Bubur Cadil dari Pemalang
By. Assistant - Silver
Bahan2 :
50 gr Tepung beras
Air kira-kira (agar bisa dipulung)
½ sdt Garam
Saus Gula
Merah :
Santan kara yang paling kecil
100 gr Gula merah
100 ml Air
4 lembar daun pandan, simpul
1 Sdm Gula
½ sdt garam
Cara membuat
:
-
Campur tepung beras, air dan garam aduk sampai
bisa dipulung sisihkan
-
Siapkan panci masukan smua bahan dan diaduk-aduk
hingga rata
-
Masukkan adonan tepung beras ke dalam panci saus
gula merah, rebus hingga tepung berasnya lembut
No comments:
Post a Comment